Lantik Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Farhan Ingatkan Kewaspadaan Sosial. (Sumber: Pemkot Bandung)
Bandung, The Indonesian Time - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, resmi melantik 59 anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Bandung untuk masa bakti 2025–2029 di Pendopo Kota Bandung, Senin, 8 September 2025.
Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat deteksi dini dan pencegahan terhadap potensi konflik sosial di tengah dinamika masyarakat perkotaan.
Farhan menilai, keberadaan FKDM sangat strategis untuk menjaga kondusivitas kota, terlebih Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat sekaligus pusat pemerintahan, pendidikan, dan aktivitas masyarakat.
Farhan memberikan penghargaan khusus kepada kepengurusan FKDM periode 2020–2025, yang dinilai mampu menjaga stabilitas Kota Bandung di tengah ujian berat. Mulai dari wafatnya kepala daerah pada 2021, hingga dinamika kepemimpinan dan kritik terhadap kota yang sempat dianggap “auto pilot”.
Meski demikian, Kota Bandung tetap terjaga kondusif berkat sinergi FKDM bersama forum-forum lain seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).
Farhan menyinggung situasi akhir Agustus hingga awal September lalu. Saat itu, Kota Bandung menjadi sorotan nasional akibat muncul kerusuhan yang menyebabkan terbakarnya empat gedung serta rusaknya fasilitas umum.
“Kita tidak mungkin mengendalikan pola pikir seseorang, tapi kita bisa mengantisipasi sebelum konflik meledak. Kalau pun meledak, dampaknya harus diminimalisir. Inilah pentingnya peran FKDM bersama masyarakat dalam menjaga Bandung tetap aman,” ujarnya.
Ia mengatakan, siskamling warga, yang digerakkan sejak 30 Agustus, menjadi bukti bahwa kolaborasi warga dan pemerintah adalah benteng pertahanan paling efektif.
Dalam laporan penyelenggara, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bandung, M. Salman Fauzi, menyebutkan bahwa jumlah anggota FKDM Kota Bandung periode 2025–2029 sebanyak 59 orang, yang berasal dari unsur tokoh masyarakat, agama, pemuda, akademisi dan unsur lainnya yang relevan dengan karakteristik wilayah Kota Bandung.
“FKDM diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam merespon dinamika sosial secara cepat, tepat, dan akurat. Mereka juga harus menyampaikan informasi yang valid sebagai bahan pertimbangan kebijakan, mengembangkan jejaring informasi, serta menangkal hoaks, radikalisme, intoleransi, dan potensi gangguan keamanan lainnya,” kata Salman.
Dalam arahannya, Farhan menitipkan sejumlah pesan penting kepada pengurus baru FKDM:
1. Memberikan informasi objektif dan analisis yang apa adanya sebagai dasar kebijakan pemerintah.
2. Menjalin komunikasi erat dengan partai politik, pesantren, dan rumah ibadah sebagai pusat informasi masyarakat.
3. Peka terhadap isu ketahanan pangan, terutama terkait distribusi dan harga beras.
4. Dekat dengan warga, mendengar suara masyarakat hingga level RT dan RW.
“Saya minta FKDM jangan hanya menjadi bumper yang membuat kami di pemerintahan merasa aman. Sampaikan fakta apa adanya, sepahit apapun, agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan realita,” tegas Farhan.
Farhan menutup sambutannya dengan optimisme bahwa sinergi FKDM bersama pemerintah, FKUB, FPK, aparat keamanan, dan masyarakat akan membawa Bandung menjadiw kota yang unggul, terbuka, amanah, berorientasi pada kemajuan, dan berlandaskan nilai-nilai agamis yang kuat.
“Selamat bertugas kepada seluruh pengurus baru FKDM Kota Bandung 2025–2029. Insyaallah, dengan kewaspadaan, kebersamaan, dan kolaborasi, kita jaga Bandung tetap kondusif dan tangguh menghadapi tantangan,” harapnya.***