Ribuan Umat Katolik Ikuti Doa Kebangsaan, Panjatkan Harapan untuk Indonesia Damai. (Sumber: Kemenag)
Jakarta, The Indonesian Time - Kementerian Agama menggagas Doa Kebangsaan yang digelar secara serentak oleh tiap Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas), pada Kamis (4/9/2025). Ditjen Bimas Islam menyelenggarakan Istighosah Kebangsaan yang dipusatkan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Sementara Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu menggelar Doa Kebangsaan secara daring dengan diikuti ribuan umat.
Doa Kebangsaan yang digelar Ditjen Bimas Katolik misalnya, diikuti lebih dari 3.300 umat Katolik dari seluruh Indonesia secara daring. Ribuan peserta ini terdiri dari pastor, suster, tokoh agama, penyuluh, Pembimas Katolik, ASN Katolik, hingga umat Katolik umum yang bersatu dalam doa bersama demi Indonesia yang damai dan sejahtera.
Direktur Jenderal Bimas Katolik, Suparman, menegaskan bahwa doa adalah kekuatan rohani yang mampu memperkokoh persatuan bangsa. “Doa yang kita panjatkan malam ini menjadi sumber kekuatan untuk mempererat persaudaraan sekaligus mengokohkan komitmen kebangsaan demi Indonesia yang damai dan sejahtera,” ujar Dirjen Bimas Katolik Suparman.
Dalam doa yang dipimpin Romo Aloysius Budi Purnomo, umat Katolik memohon kepada Tuhan agar dijadikan pembawa damai, cinta kasih, pengampunan, kerukunan, kebenaran, kepastian, harapan, terang, dan sukacita di tengah kehidupan bermasyarakat. Doa juga dipanjatkan untuk para pemimpin bangsa, termasuk Presiden dan Wakil Presiden, agar senantiasa diberi kebijaksanaan dalam memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), RD. Paulus Christian Siswantoko, menambahkan bahwa doa ini diharapkan membawa kejernihan pikiran dan ketenangan hati bagi seluruh masyarakat serta Pemerintah.
“Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa dengan rahmat Tuhan, kita dapat bersama-sama menemukan solusi terbaik bagi bangsa dan negara,” tegasnya.
Doa Kebangsaan yang digagas Kementerian Agama ini menjadi bukti nyata bahwa doa dan solidaritas lintas umat beragama adalah pilar penting dalam menjaga persaudaraan sejati serta memperkuat fondasi bangsa Indonesia.***