Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Satgas FPU 7 MINUSCA Diberi Pembekalan Sebelum Bertugas di Misi Perdamaian PBB di Afrika Tengah

Kamis, 02 Oktober 2025 | Oktober 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-04T07:00:16Z
Satgas FPU 7 MINUSCA Diberi Pembekalan Sebelum Bertugas di Misi Perdamaian PBB di Afrika Tengah. (Sumber: Div Humas Polri)

Tangerang, The Indonesian Time - Sebanyak 140 personel Polri yang akan diberangkatkan ke Bangui, Republik Afrika Tengah, untuk menjalankan misi perdamaian di bawah bendera PBB, mendapat pembekalan khusus di Pusat Misi Internasional Polri, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Mereka tergabung dalam Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) 7 Minusca yang dijadwalkan berangkat pada 10 Oktober 2025 dan akan bertugas selama satu tahun penuh hingga 10 Oktober 2026. Satgas dipimpin Kasatgas AKBP Norhayat dan akan bertugas di Bangui serta sebagian tim SWAT ditempatkan di Bosangua, sekitar 300 kilometer dari ibu kota.

Karobinkar SSDM Polri Brigjen Pol Langgeng Purnomo menekankan pentingnya pembekalan ini bagi para personel. Langgeng menjelaskan bahwa misi FPU memiliki mandat krusial mengingat situasi konflik internal di Afrika Tengah yang masih membutuhkan dukungan PBB.

“Tugas utama FPU meliputi perlindungan warga sipil, menjaga staf dan aset PBB, serta memberikan asistensi kepada kepolisian lokal dalam penegakan hukum. Selain itu, Satgas juga akan dilibatkan dalam pengamanan Pemilihan Presiden Republik Afrika Tengah di akhir tahun 2025,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Lebih lanjut, dalam arahannya, Langgeng menegaskan pentingnya internalisasi jati diri bangsa Indonesia sebagai bekal moral bagi setiap personel. Langgeng menyebut karakter yang berakar pada nilai iman dan kemanusiaan menjadi kunci untuk membawa citra baik Indonesia di misi perdamaian dunia.


“Karakter yang baik akan membawa kebaikan dan dampak positif di mana pun kita berada. Cinta tanah air harus menjadi fondasi persatuan dan menjadi modal bagi Indonesia untuk hadir sebagai contoh perdamaian bagi dunia,” tegasnya.

Langgeng juga menegaskan bahwa nilai keimanan dan kemanusiaan harus menjadi landasan etis bagi setiap personel FPU dalam melaksanakan tugas.

“Solusi pemecahan masalah bangsa adalah melalui rekonstruksi nasionalisme, yakni mengembalikan makna sejati mencintai tanah air Indonesia,” tuturnya.

Diharapkan, keberangkatan FPU 7 Minusca ini tidak hanya memperkuat kontribusi Indonesia dalam misi kemanusiaan PBB, tetapi juga membawa nilai luhur bangsa sebagai duta perdamaian di kancah internasional.***
×
Berita Terbaru Update