Kemendikdasmen Apresiasi Peran Lembaga Dalam Wujudkan Sekolah Sehat. (Sumber: Kemendikdasmen)
Jakarta, The Indonesian Time - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berkomitmen memperkuat budaya hidup sehat di satuan pendidikan. Direktur Sekolah Dasar Kemendikdasmen, Moch. Salim Somad, melakukan peninjauan langsung kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diselenggarakan di SD Muhammadiyah 08 Plus Duren Sawit 1 oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) sebagai bagian dari gerakan sekolah sehat dan pembentukan karakter peserta didik.
Direktur Salim, mengapresiasi langkah Muhammadiyah dalam memperkuat sinergi antara pendidikan dan kesehatan. “Kegiatan seperti ini adalah bentuk kontribusi konkret masyarakat dalam mendukung kebijakan pemerintah menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan sehat. Revitalisasi satuan pendidikan serta digitalisasi pembelajaran kami dorong agar sekolah menjadi ruang tumbuh yang menyenangkan bagi anak-anak,” ujarnya di Jakarta (6/11).
Ia menambahkan bahwa gerakan Cek Kesehatan Gratis di sekolah menjadi bagian penting dari penguatan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pembiasaan perilaku hidup bersih serta sehat di kalangan peserta didik.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di satu lokasi saja, tetapi menjadi budaya bersama di seluruh satuan pendidikan. Anak-anak yang sehat akan lebih siap belajar dan berprestasi,” tambahnya.
Kegiatan kolaboratif ini menghadirkan pemeriksaan umum, pengecekan gula darah, gigi, telinga, serta pemeriksaan mata gratis. Selain guru dan siswa, masyarakat sekitar juga turut berpartisipasi sebagai penerima layanan kesehatan. Tenaga medis serta mitra swasta turut berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
Menurut dr. Audia Putri dari RS Islam Jakarta Pondok Kopi, kegiatan ini berperan besar dalam pencegahan masalah kesehatan di usia sekolah.
“Anak-anak sering kali terlihat sehat, padahal bisa mengalami anemia atau gangguan penglihatan ringan. Pemeriksaan kesehatan di sekolah seperti ini penting untuk mendeteksi dini dan mendorong kebiasaan hidup sehat sejak dini,” jelasnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar siswa berada dalam kondisi baik, meski beberapa siswi ditemukan memiliki gejala anemia ringan. Pemeriksaan lanjutan dan edukasi gizi pun diberikan agar siswa memahami pentingnya asupan bergizi dan pola makan seimbang.
“Jika dibiasakan sejak sekolah, mereka akan tumbuh lebih kuat dan sadar menjaga kesehatan,” tambah dr. Audia.
Salah satu siswa SMA Muhammadiyah 23 Jakarta, Danis Atala Andito, mengaku antusias mengikuti pemeriksaan karena dapat mengetahui kondisi kesehatannya secara langsung.
“Senang banget ada kegiatan seperti ini, jadi tahu kondisi badan sendiri. Ternyata mata saya minusnya nambah, jadi harus lebih hati-hati. Saya juga jadi semangat jaga makan dan olahraga lagi,” ujar Danis.
Melalui kegiatan ini, Kemendikdasmen menegaskan dukungan terhadap upaya bersama membangun budaya hidup sehat di lingkungan sekolah. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi fondasi penting dalam menumbuhkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga kesehatan.***
