Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wamenag Dorong UIN Jadi Pengarah Kebijakan Nasional Melalui Kajian Akademik

Jumat, 15 Agustus 2025 | Agustus 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-17T06:34:09Z
Wamenag Dorong UIN Jadi Pengarah Kebijakan Nasional Melalui Kajian Akademik. (Sumber: Kemenag)

Jakarta, The Indonesian Time - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Romo Muhammad Syafi’i, mendorong Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia untuk mengambil peran strategis sebagai pengarah kebijakan nasional melalui kajian akademik. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

"Saya mengusulkan agar UIN-UIN se-Indonesia mengkaji persoalan yang sama, lalu mengkompilasi hasilnya untuk diserahkan kepada pemerintah sebagai satu suara PTKIN," ungkap Wamenag, Jumat (15/8/2025).

Turut mendampingi Wamenag, Staf Khusus Menteri Agama Nona Gayatri Nasution, Tenaga Ahli Menteri Agama Junisab Akbar, serta Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Erwinto. Kehadiran rombongan disambut langsung oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Wan Jamaludin, beserta jajaran civitas akademika.

Wamenag menekankan bahwa fakultas-fakultas di UIN tidak semata berfokus pada pendalaman bidang keilmuan, tetapi juga dituntut melahirkan plan of action yang dapat memberikan solusi akademik atas berbagai persoalan kehidupan.

"Kehadiran fakultas-fakultas di UIN tidak hanya untuk mendalami bidangnya, tetapi juga menghasilkan plan of action yang menjawab persoalan kehidupan secara akademik. Misalnya, kajian zakat dan pajak, wakaf produktif, serta filantropi Islam," ujarnya.

Menurut Wamenag, tradisi akademik seperti itu sudah lazim dilakukan di negara lain, misalnya Kanada, di mana pemerintah mempercayakan kajian program nasional kepada universitas, kemudian hasilnya diserahkan kepada Perdana Menteri.

"Kita punya SDM dan kapasitas akademik. Rektor bisa membawa masukan akademik untuk disinergikan dengan birokrasi, sehingga muncul gerakan bersama UIN se-Indonesia yang memberi masukan program kepada pemerintah," gagas Romo, panggilan akrabnya.

Ia juga menilai banyak program Presiden Prabowo memiliki landasan pada nilai-nilai Islam, meskipun tidak selalu disebutkan secara eksplisit. Beberapa di antaranya adalah swasembada pangan, sekolah rakyat, hilirisasi industri, dan swasembada energi, yang selaras dengan ajaran Al-Qur’an.

“Mari kita wujudkan kontribusi nyata UIN bagi bangsa. Jangan hanya menjadi pengikut. Jadilah pengarah kebijakan melalui sumbangan pemikiran. Saya berharap UIN se-Indonesia dapat menjadi rujukan pemerintah dalam kebijakan publik,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Wan Jamaludin, memaparkan sejumlah capaian kampus, antara lain penguatan moderasi beragama, digitalisasi kampus, dan peningkatan kemandirian layanan pendidikan. UIN Raden Intan Lampung juga dinobatkan sebagai The Most Sustainable Campusversi UI Green Metric.

"Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung saat ini berjumlah 33.017 orang yang tersebar di delapan fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Ushuluddin, Syariah, Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Adab dan Humaniora, Sains dan Teknologi, serta Psikologi Islam, ditambah Program Pascasarjana dengan 14 program studi S2 dan S3," terang Rektor.

Rektor juga mengungkapkan bahwa kampus saat ini tengah mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran, yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk hibah Rp75 miliar untuk pembangunan rumah sakit UIN Raden Intan Lampung.***
×
Berita Terbaru Update