Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Indonesia Tegaskan Komitmen dalam Mewujudkan Rencana Strategis Pilar Ekonomi ASEAN Pasca 2025

Selasa, 30 September 2025 | September 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-01T18:23:36Z
Indonesia Tegaskan Komitmen dalam Mewujudkan Rencana Strategis Pilar Ekonomi ASEAN Pasca 2025. (Sumber: Kemenko)

Jakarta, The Indonesian Time - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Forum Nasional Sinergi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Pasca-2025, yang diselenggarakan di Gedung AA Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (29/09). 

Forum ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam menyampaikan arah strategis dan agenda implementasi ASEAN Economic Community Strategic Plan (AEC-SP) 2026–2030, sebuah rencana strategis lima tahun yang bertujuan untuk mendukung pasar tunggal ASEAN yang terintegrasi, inovatif, produktif, dan berkelanjutan.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menekankan momentum penting untuk memperkuat koordinasi nasional serta meningkatkan keterlibatan aktif Indonesia pada ASEAN Pasca-2025.

Seiring pelaksanaan sinergi antara agenda transformasi ekonomi nasional dengan arah kebijakan ASEAN, Indonesia berkomitmen menjadikan rencana strategis tersebut sebagai instrumen nyata untuk memperkuat daya saing kawasan, memperluas keterlibatan dunia usaha, serta memastikan manfaat integrasi ekonomi dirasakan secara merata oleh masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan visi ASEAN 2045 yang menargetkan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi keempat dunia.

Forum Nasional yang berlangsung dalam format hybrid untuk memperluas jangkauan partisipasi publik ini terdiri dari dua panel tematik dan dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai Kementerian/Lembaga, asosiasi bisnis, akademisi, dan komunitas publik. Pada panel pertama dengan tema “Unlocking Growth: ASEAN’s Seamless Market Advantage”, para panelis membahas bagaimana pasar terbuka ASEAN dapat memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional. Panel ini menyoroti hilirisasi industri, digitalisasi, serta pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas ASEAN+1 dan RCEP sebagai penggerak utama pertumbuhan.

Kemudian, panel kedua dengan tema “ASEAN: Where Global Futures Meet” membahas bagaimana ASEAN memposisikan resiliensi ekonominya di tengah ketidakpastian global dan tantangan geoekonomi. Panel ini menekankan pentingnya ketahanan ekonomi kawasan di tengah rivalitas geoekonomi global, disrupsi rantai pasok, serta kebutuhan menciptakan iklim usaha yang inklusif dan berkelanjutan.

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Bobby Chriss Siagian dalam sesi penutupan forum menyampaikan harapan penguatan komitmen bersama dalam mendorong sinergi ekonomi ASEAN yang berdaya, berkelanjutan, dan inklusif. Berbagai materi yang dipaparkan oleh para panelis, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para pemangku kepentingan terhadap arah integrasi ekonomi kawasan pasca 2025. 

Kemenko Perekonomian terus menjalankan tugas dan fungsinya untuk memperluas jangkauan publik agar semakin banyak pihak yang terlibat dan mendapatkan pemahaman yang komprehensif terkait implementasi rencana strategis pilar ekonomi ASEAN lima tahun ke depan.***
×
Berita Terbaru Update