Kemenko Polkam Bahas Isu Strategis Bilateral dan Global Bersama Dubes Inggris. (Sumber: Kemenko Polkam)
Jakarta, The Indonesian Time - Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polkam menerima kunjungan resmi Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey. Dalam pertemuan ini, dibahas sejumlah isu strategis yang menjadi kepentingan bersama Isu-isu seperti pengakuan Palestina, kerja sama pertahanan dan keamanan maritim, mekanisme pertemuan 2+2, kolaborasi keamanan siber, dinamika Laut Cina Selatan, tantangan misinformasi.
Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polkam, Mohammad K. Koba menekankan bahwa kerja sama harus memberi hasil nyata.
“Kerja sama pertahanan dan keamanan ini harus diarahkan pada hasil nyata yang tidak hanya memperkuat kapasitas nasional, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Di bidang keamanan siber, kedua negara sepakat memperluas kerja sama, dengan fokus pada penanganan ransomware, penipuan daring lintas negara, serta penguatan regulasi keamanan siber.
Isu misinformasi turut dibahas dalam pertemuan tersebut. Contohnya dalam kasus kerusuhan di Southport yang dipicu disinformasi.
“Disinformasi merupakan ancaman serius bagi stabilitas politik. Indonesia memiliki kerentanan karena keragaman etnis dan bahasa,” kata Koba.
Sementara itu, Duta Besar Inggris, Dominic Jermey menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap pengakuan Palestina dan solusi dua negara.
“Inggris telah mengambil langkah mengakui Palestina, dan kami melihat ini sebagai momentum penting untuk mendorong perdamaian yang adil dan berkelanjutan,” katanya.
Di bidang pertahanan dan keamanan, Inggris menyampaikan kesiapan untuk mendukung kerja sama industri maritim Indonesia, termasuk pembangunan frigate Merah Putih, kapal patroli, dan kapal nelayan. Kedua pihak juga membahas rencana pembentukan mekanisme Pertemuan 2+2 untuk memperdalam koordinasi politik dan pertahanan.
Dalam diskusi mengenai Laut Cina Selatan, Indonesia menekankan peran sentral ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan dan mencegah konflik terbuka meski sengketa maritim belum terselesaikan.
Pertemuan ini menegaskan komitmen Indonesia–Inggris memperkuat Strategic Partnership di bidang pertahanan, keamanan, siber, dan maritim, dengan fokus pada hasil nyata yang mendukung kapasitas nasional serta stabilitas kawasan.***