Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kemenhut Gencarkan Rehabilitasi Mangrove M4CR di Riau

Jumat, 26 September 2025 | September 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-26T14:39:45Z
Kemenhut Gencarkan Rehabilitasi Mangrove M4CR di Riau. (Sumber: Kemenhut)

Riau, The Indonesian Time Kementerian Kehutanan mempercepat rehabilitasi mangrove di Riau melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR). Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024, Riau memiliki 231.438 hektar mangrove dengan potensi pemulihan seluas 12.234 hektar. Rehabilitasi ini menjadi langkah strategis menghadapi abrasi, intrusi air laut, dan dampak perubahan iklim, sekaligus memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat pesisir.

Kepala Seksi BPDAS Indragiri Rokan, Arif Adi Suhastyo, menyebut rehabilitasi mangrove bukan sekadar penanaman pohon, melainkan investasi jangka panjang untuk ketahanan pesisir dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu lokasi prioritas berada di Desa Kuala Selat, Indragiri Hilir, yang kehilangan 1.600 hektar kebun kelapa akibat abrasi setelah mangrove hilang.

Kepala UPT KPH Mandah, Joko Yuni Purwanto, menilai Desa Kuala Selat sebagai contoh nyata dampak hilangnya mangrove. Ribuan hektar kebun kelapa rusak dan ekonomi masyarakat terganggu. Melalui M4CR, masyarakat bersama Kemenhut berupaya memulihkan fungsi ekosistem sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

PPIU Manager M4CR Riau, Muhammad Arif Fahrurozi, menyebut sejak dimulai masyarakat telah menanam lebih dari 5,3 juta batang mangrove di lahan 1.683 hektar. Target rehabilitasi mencapai 5.858 hektar hingga 2027. Posisi Kuala Selat yang berhadapan langsung dengan laut membuat program ini krusial untuk melindungi pesisir dari abrasi.

Program M4CR di Riau melibatkan 1.128 masyarakat dari 56 kelompok, termasuk 378 perempuan yang aktif di pembibitan, pengelolaan kelompok, dan usaha berbasis mangrove. Partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan karena menumbuhkan rasa memiliki terhadap kawasan yang dipulihkan.

Hasil monitoring pada September 2025 menunjukkan lebih dari 70% kelompok masyarakat berhasil mencapai tingkat keberhasilan tumbuh di atas 75%. Meski begitu, tantangan tetap ada seperti pasang surut, abrasi, gangguan hewan, penangkapan biota yang tidak ramah lingkungan, serta sampah yang menghambat pertumbuhan bibit.

Selain pemulihan ekosistem, M4CR juga mendorong pengembangan usaha masyarakat berbasis mangrove. Sebanyak 27 kelompok di Riau telah menerima bantuan usaha dan pendampingan kelembagaan. Program ini menjadi bagian dari target nasional rehabilitasi 41.000 hektar di empat provinsi hingga 2027, sekaligus kontribusi Indonesia terhadap aksi iklim global.***
×
Berita Terbaru Update