Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bangun Masyarakat Tangguh Bencana, BMKG Hadirkan Sekolah Lapang Gempabumi di Sintang, Kalimantan Barat

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-07T14:08:00Z
Bangun Masyarakat Tangguh Bencana, BMKG Hadirkan Sekolah Lapang Gempabumi di Sintang, Kalimantan Barat. (Sumber: BMKG)

Kalimantan Barat, The Indonesian Time - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempabumi dan bencana hidrometeorologi melalui kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) yang digelar di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 06/10.

Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Geofisika, Nelly Florida Riama, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, Bupati Sintang, Gregorius Herculanus Bala, Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie, Kepala Balai II BMKG, Hartanto, jajaran Pemerintah Daerah, unsur Forkopimda, Koordinator BMKG Provinsi Kalbar, Erika Mardiyanti, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sintang, Abdul Syufriadi, Camat Kelam Permai, Kusmara Amijaya, Kepala Desa Merpak, Jabang, Kepala UPT BMKG Provinsi Kalimantan Barat, narasumber, serta peserta Sekolah Lapang Gempabumi yang antusias mengikuti rangkaian pelatihan.

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Geofisika, Nelly Florida Riama menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Komisi V DPR RI dan Pemerintah Kabupaten Sintang dalam meningkatkan literasi kebencanaan di masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada Komisi V DPR RI atas dukungannya terhadap penguatan sistem pemantauan gempa di Kalimantan Barat. Berkat dukungan tersebut, kini beberapa sensor seismik telah terpasang di wilayah Sintang dan sekitarnya sehingga aktivitas kegempaan dapat terdeteksi lebih cepat dan akurat,” ungkapnya.

Nelly menjelaskan bahwa wilayah Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sintang, memiliki sejumlah struktur sesar aktif seperti Sesar Tarakan, Sesar Meratus, dan Sesar Mangkalihat yang perlu diwaspadai. Berdasarkan data BMKG, pada periode 2019–2022 tercatat beberapa aktivitas gempabumi tektonik lokal terjadi di wilayah Sintang, Ketapang, dan sekitarnya.

Selain mitigasi gempabumi, kegiatan SLG juga membahas fenomena cuaca ekstrem yang kerap melanda Kalimantan Barat. “Peneliti atmosfer dunia memberi perhatian khusus terhadap fenomena Borneo Vortex yang sering memicu curah hujan ekstrem di wilayah ini. Tahun 2021, Sintang sempat mengalami banjir besar akibat fenomena tersebut. Borneo Vortex biasanya aktif pada periode November hingga Februari, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan cuaca ekstrem,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, BMKG berharap masyarakat tidak hanya memahami potensi bahaya, tetapi juga mampu bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi. Pelatihan meliputi pemahaman dasar kegempaan, mitigasi multi-bencana, hingga simulasi evakuasi yang melibatkan berbagai unsur masyarakat dan aparat daerah.

Bupati Sintang, Gregorius Herculanus Bala, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan SLG di wilayahnya. Ia menilai kegiatan edukasi kebencanaan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Sintang yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

“Saya sebagai Bupati Sintang sangat berterima kasih kepada BMKG dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini, Edukasi seperti ini sangat penting bagi kami, ibarat pepatah, terpayung sebelum hujan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bala juga menceritakan perkembangan infrastruktur dan budaya lokal Sintang, termasuk rumah adat Betang Panjang yang kini menjadi ikon kebanggaan masyarakat.

“Kami bersyukur Betang Panjang bisa berdiri megah di sini. Ini menjadi simbol bahwa Sintang bukan hanya kaya budaya, tapi juga siap menghadapi tantangan bencana,” tambahnya.

Bupati Bala menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam membangun Sintang yang tangguh terhadap bencana.

“Edukasi lapangan seperti ini sangat berarti bagi kami. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sintang. Terima kasih untuk semua pihak yang telah hadir dan berkontribusi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi V, Lasarus, menegaskan pentingnya kegiatan edukasi seperti SLG sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran publik terhadap risiko bencana.

“Kegiatan seperti ini luar biasa, karena ilmu pengetahuan hanya bermanfaat bila disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Hari ini adalah bagian dari transfer ilmu BMKG kepada rakyat,” tegas Lasarus.

Ia mengapresiasi kehadiran BMKG datang secara langsung ke Sintang, serta menilai kegiatan ini menjadi momentum penting penguatan sinergi pusat dan daerah.

“Saya baru pertama kali bisa hadir langsung di Sekolah Lapang di Sintang. Biasanya saya hanya diundang, tapi kali ini saya sengaja pulang dulu sebelum kunjungan kerja. Karena bagi saya, Sintang itu istimewa,” ungkapnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya pemanfaatan informasi iklim dan teknologi prediksi cuaca untuk mendukung kebijakan dan kegiatan masyarakat.

Lasarus juga menegaskan komitmen Komisi V DPR RI untuk terus mendukung program edukasi, riset, dan modernisasi peralatan BMKG.

Melalui kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi ini, BMKG menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat literasi kebencanaan di masyarakat, terutama di wilayah rawan bencana. Dengan dukungan lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, DPR RI, dan masyarakat.

BMKG berupaya membangun ekosistem masyarakat yang tangguh, tanggap, dan berdaya menghadapi ancaman bencana. BMKG juga mengajak seluruh pihak untuk senantiasa memanfaatkan informasi resmi BMKG sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, baik dalam kegiatan sosial, ekonomi, maupun pembangunan wilayah.***
×
Berita Terbaru Update