Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menko Airlangga Ungkap Resiliensi Perekonomian Nasional Untuk Wujudkan Indonesia Maju

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-07T14:09:57Z
Menko Airlangga Ungkap Resiliensi Perekonomian Nasional Untuk Wujudkan Indonesia Maju. (Sumber: Kemenko)

Jakarta, The Indonesian Time - Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai upaya dalam penguatan sektor investasi, stabilitas harga, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Stabilitas kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa berbagai kebijakan fiskal dan struktural dapat berjalan efektif dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional.

“Indonesia alhamdulillah masih tumbuh solid, kemarin di kuartal ke-2 masih 5,12% dibandingkan banyak negara. Dan juga termasuk di antara negara G20, Indonesia masih positif. Sehingga tentu ini menjadi tanda bahwa di tengah ketidakpastian kita masih bisa jaga. Bahkan IHSG menjadi all time high. Ini juga menunjukkan reverse kepercayaan internasional kepada Indonesia relatif baik,” ujar Menko Airlangga dalam keynote speech-nya pada acara Permata Bank Wealth Wisdom 2025 di Jakarta, Selasa (07/10).

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa sektor investasi merupakan salah satu komponen penting dari pertumbuhan ekonomi. Realisasi investasi sendiri tercatat telah mencapai Rp942,9 triliun pada akhir semester I tahun 2025 atau tumbuh sebesar 13,6% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Selain kondisi inflasi yang tetap terkendali di 2,65% (yoy) pada bulan September 2025, cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret 2025 juga sempat menorehkan angka tertinggi sepanjang masa yakni sebesar USD157,1 juta. Kemudian, tingkat pengangguran saat ini tercatat sebesar 4,76% dan menjadi yang terendah sejak tahun 1998. Tingkat kemiskinan saat ini sebesar 8,47% juga menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Lebih jauh, Pemerintah juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan dengan bunga 6% persen dan memperluas KUR untuk sektor perumahan senilai Rp130 triliun.

“Bank permata juga bisa mendorong agar dana ini bisa dimanfaatkan. Kalau Bank Permata memberikan kredit berapapun, Pemerintah subsidi 5%, sehingga masyarakat bisa menerima manfaatnya. Ini untuk mendorong program Pemerintah untuk menyediakan 3 juta rumah,” ujar Menko Airlangga.

Dari sisi kerja sama perdagangan internasional, Indonesia terus memperkuat posisi strategisnya di kancah global. Selain telah masuk dalam keanggotaan BRICS, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa dan Kanada, serta tengah melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat untuk memperluas akses pasar ekspor nasional.

“Di tengah ketidakpastian global, Indonesia menunjukkan bahwa resiliensi Indonesia tinggi. Kita tetap bertahan, kita tumbuh, kita berinovasi, dan Indonesia memimpin di global dengan pekerjaan rumah yang terjaga. Ini membuat Indonesia diapresiasi oleh berbagai pemimpin negara lain. Dengan fondasi kokoh, mari kita terus membangun. Para investor yang berada di ruangan ini adalah investor yang menjadi target untuk Indonesia Maju. Kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat yang minimal 10 ribu di tahun 2030,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam agenda tersebut di antaranya yakni President Director Permata Bank Meliza M. Rusli beserta jajaran direksi, Gubernur DKI Jakarta Periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dan Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede.***
×
Berita Terbaru Update