Berbasis Kompetensi, Lulusan Vokasi Kemenperin Langsung Kerja di Industri. (Sumber: Kemenperin)
Jakarta, The Indonesian Time - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat capaian positif dalam tingkat penyerapan kerja dari para lulusan pendidikan vokasi di bawah naungannya, baik di tingkat menengah maupun pendidikan tinggi. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas penerapan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang selama ini dijalankan melalui sinergi erat antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa capaian tinggi dalam serapan lulusan menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul dan kompetitif.
“Tingkat serapan yang tinggi menunjukkan bahwa lulusan vokasi Kemenperin memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut Menperin, keberhasilan ini juga tidak lepas dari komitmen Kemenperin dalam memperkuat ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif terhadap dinamika kebutuhan industri. Melalui kolaborasi erat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), kurikulum pendidikan terus disesuaikan agar relevan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap lulusan vokasi memiliki daya saing global dan menjadi bagian penting dari transformasi industri nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan menyampaikan, tingkat serapan lulusan merupakan indikator kunci dalam mengevaluasi kinerja satuan pendidikan di lingkungan Kemenperin.
“Serapan lulusan menjadi ujung tombak dalam rangkaian penyelenggaraan pendidikan. Data ini menjadi tolak ukur keberhasilan dan dasar bagi kami untuk terus melakukan evaluasi serta pengembangan agar pendidikan vokasi semakin selaras dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Masrokhan menambahkan, ke depan BPSDMI akan terus memperkuat sistem pemetaan kebutuhan tenaga kerja industri melalui peningkatan kerja sama dengan mitra industri, penguatan fasilitas pendidikan, serta pembaruan kurikulum berbasis teknologi terbaru. “Langkah ini diharapkan dapat memastikan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin semakin siap menghadapi tantangan masa depan dan mendukung arah industrialisasi nasional yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Kemenperin mencatat, pada tahun 2024, tingkat lulusan program vokasi (SMK, politeknik dan akademi komunitas) sebanyak 3.118 orang, dengan 2.731 orang telah terserap bekerja. Sedangkan sisanya melanjutkan studi, berwirausaha, atau ada yang masih dalam proses penerimaan kerja. Artinya, tingkat serapan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin yang langsung diterima kerja di dunia industri mencapai 88 persen.
“Angka ini menunjukkan bahwa hampir seluruh lulusan vokasi di bawah Kemenperin telah menemukan jalurnya. Angka serapan ini juga memperkuat keyakinan bahwa model vokasi berbasis industri, yang selama ini dikembangkan oleh Kemenperin bersama dunia usaha dan industri, berjalan efektif dan relevan,” tutur Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari.
Menurut Wulan, dengan tingkat serapan yang tinggi tersebut, menegaskan bahwa pendidikan vokasi di bawah pengelolaan Kemenperin tidak hanya teori semata, tetapi mampu menghasilkan SDM industri yang siap kerja.
“Keberhasilan ini adalah kehormatan sekaligus pemacu agar kita terus memperkuat sinergi pendidikan dan industri,” pungkasnya.***