Dalam Sehari Lapas Khusus Gunung Sindur Gagalkan Upaya Penyelundupan Sabu, Kalapas: Langkah Cepat dan Sinergi Petugas. (Sumber: Humas Permasyarakatan)
Bogor, The Indonesian Time - Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur kembali menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan.
Dalam satu hari, petugas berhasil menggagalkan dua kali upaya penyelundupan narkotika jenis sabu yang dilakukan oleh pengunjung warga binaan.
Kepala Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Wahyu Indarto, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari ketelitian, kewaspadaan, serta sinergi yang kuat antar petugas di lapangan.
“Dalam satu hari, dua kali upaya penyelundupan sabu berhasil kami gagalkan. Ini menjadi bukti bahwa pengawasan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur terus diperketat untuk mencegah masuknya barang terlarang,” tegas Wahyu, Rabu (12/11/2025).
Adapun kejadian pertama, Kata Wahyu, sabu disembunyikan di dalam makanan ringan. Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 10.05 WIB di Pos Pemeriksaan Barang Kunjungan. Petugas yang berjaga di area tersebut, M. Kartoni, Hafizh Adams (CPNS), dan Rikki (CPNS) melakukan pemeriksaan rutin terhadap barang bawaan pengunjung.
"Saat memeriksa tas milik pengunjung dengan nomor antrean 15, petugas menemukan sembilan klip kecil serbuk putih yang diduga sabu, disembunyikan di dalam kemasan makanan ringan merek Maxicorn warna merah. Barang tersebut ditemukan oleh petugas M. Kartoni saat memeriksa plastik hitam berisi camilan yang hendak dibawa masuk ke dalam lapas," ujar Wahyu.
Diketahui, pengunjung tersebut atas nama J.S.B. dan A.B.S., yang datang untuk menjenguk warga binaan A.E.A.B., penghuni Blok A.2.9. Atas temuan tersebut, petugas langsung melaporkan kejadian kepada Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka KPLP) yang segera meninjau lokasi bersama Kasie Administrasi Keamanan dan Ketertiban beserta tim pengamanan.
"Dari hasil pemeriksaan lanjutan, ditemukan pula satu klip kosong di kamar hunian warga binaan yang bersangkutan. Barang bukti dan pengunjung langsung diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sementara seluruh penghuni kamar turut dimintai keterangan untuk memastikan tidak ada keterlibatan pihak dalam," kata Wahyu.
Kejadian kedua, menurut Wahyu, terjadi sekitar 40 menitan berselang dari kejadian pertama. Petugas Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur kembali menemukan sabu di Dalam bungkus rokok.
Petugas pemeriksaan badan perempuan, Delima (CPNS) dan Amanda (CPNS), yang bertugas pagi itu mencurigai gerak-gerik salah satu pengunjung. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih teliti sesuai arahan Ka KPLP, ditemukan satu bungkus rokok Esse berisi klip kecil berisi serbuk putih yang diduga sabu, serta satu butir obat alprazolam.
Temuan tersebut segera dilaporkan kepada petugas P2U, Armando dan Ilham, yang kemudian meneruskan laporan ke Ka KPLP.
Tim pengamanan segera meninjau tempat kejadian, dan melakukan penggeledahan lanjutan terhadap kamar B.2.9 untuk memastikan ada tidaknya keterlibatan warga binaan.
"Sekitar 40 menit kemudian, atau pukul 10.45 WIB, upaya serupa kembali terdeteksi di Pintu Pengamanan Utama (P2U). Kali ini, dua pengunjung perempuan dengan nomor antrean 20 dan 21, masing-masing I.S. dan S.M., datang untuk menjenguk warga binaan E.M. dan P.M. di kamar B.2.9," kata Wahyu.
Barang bukti dan pengunjung kemudian diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada Polres Bogor.
Wahyu menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh petugas yang bertugas pada hari tersebut.
Menurutnya, dua keberhasilan dalam waktu berdekatan ini tidak lepas dari ketelitian, kepekaan, serta profesionalisme petugas di lapangan.
“Ini bukti bahwa seluruh jajaran kami tetap waspada terhadap berbagai modus penyelundupan narkotika, baik yang disembunyikan di makanan maupun barang pribadi pengunjung. Kami akan terus memperketat pemeriksaan dan meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur telah melaksanakan penggeledahan kamar hunian warga binaan yang dikunjungi. Pemeriksaan terhadap pengunjung dan warga binaan terkait, serta penyerahan seluruh barang bukti kepada Polres Bogor untuk proses hukum lebih lanjut.
Wahyu menegaskan bahwa Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur berkomitmen penuh mendukung program “Lapas Bersih dari Narkoba (Bersinar)” yang dicanangkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Pengawasan terhadap pengunjung, barang bawaan, dan warga binaan akan terus diperketat dengan sistem berlapis dan penggunaan teknologi pendukung.
“Kami ingin memastikan bahwa lingkungan pemasyarakatan benar-benar aman, kondusif, dan bebas dari narkoba. Keberhasilan ini bukan akhir, tetapi pengingat bahwa kewaspadaan harus terus dijaga setiap saat,” tutup Wahyu. ***







